Translate

Kamis, 11 Desember 2014

ARTISTIK 2: PATUNG KAYU



Berawal dari melihat potongan kayu nangka yang tergeletak,
 mengalir insipirasi diri,
 mengolah potongan kayu itu
dengan teknik sederhana
serta alat apa adanya
 menjadi barang antik bernilai seni
Apapun penilaiannya
salurkan pikiran ,
salurkan kreatifitas,
gerakan tangan,
untuk berkarya...


KOLEKSI PATUNGKAYUNANGKA

alien model 1



alien model 2



telapak tangan model 3




alien model 4





wajah model 5






Meski tak seberapa, marilah berkarya !



Minggu, 15 Juni 2014

SIKUNIR GOLDEN SUNRISE




Sikunir 

Melihat pemandangan Matahari terbit atau sunrise saat ini menjadi trend di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara khususnya mereka yang menyukai fotografi.
Matahari terbit adalah peristiwa dimana sisi teratas matahari muncul di atas horizon di timur. Matahari terbit berbeda dengan fajar.
Fajar adalah periode waktu yang mendahului matahari terbit. Indikasinya yaitu adanya cahaya matahari yang lemah sementara Matahari sendiri masih berada di bawah horizon. Matahari berada pada kisaran 6 s.d 18 derajat di bawah horizon.
Saat Fajar tiba langit mulai ada sedikit cahaya Matahari untuk membedakan antara horizon dan objek-objek yang berada di horizon untuk membedakan objek-objek pada saat fajar ini manusia dapat melakukan aktivitas luar rumah
Karena refraksi atmosfer menyebabkan matahari terlihat seperti berada di bawah horizon, Matahari terbit merupakan suatu ilusi optik yang mempesona.

Rona merah dan oranye langit ketika Matahari terbit  disebabkan oleh penyebaran sinar matahari oleh partikel debu, partikel kecil, aerosol padat lainnya, dan aerosol cair di atmosfer bumi.
Indonesia memiliki tempat-tempat indah untuk menikmati matahari terbit,salah satunya adalah Sikunir.Golden Sunrise Sikunir  bisa dinikmati dengan sempurna pada saat kemarau dan langit cerah tak berawan atau sekitar bulan Juli – September
Sikunir berketinggian 2.350 mdpl terletak di Desa Sembungan, Kejajar, di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo Jawa Tengah.Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari.
Suhu udara dini hari di Sikunir  lebih kurang 13 derajat Celcius. Kabut putih gelap menutupi tanah.Dinginnya udara terasa menusuk pori. Tembus ke  tulang membuat anggota tubuh terasa kaku.

Karena itu wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit  wajib mengenakan jaket penghangat, slayer,sarung tangan, ketu/topi wol, kaos kaki,sepatu/sandal gunung untuk mengatasi dinginnya udara dan jangan lupa membawa lampu senter untuk penerang jalan waktu mendaki; bekal makan dan air minum yang cukup,karena udara dingin membuat kita cepat merasa lapar dan haus.
Dibutuhkan semangat yang  kuat melawan dingin di Sikunir untuk bisa  melihat matahari terbit dan merasakan hangatnya .


Perjalanan yang ditempuh untuk bisa sampai di Sikunir adalah sebagai berikut:
1.      Dari kota Wonosobo menuju obyek wisata Candi Dieng ; carilah tempat istirahat/penginapan;
2.      Dari  Dieng menuju Telaga Cebong Desa Sembungan, Kejajar
3.      Menuju pos pendakian Sikunir – biaya masuk objek  Rp2.000/orang
4.      Trekking (Jalan Kaki) dari tempat parkir yang letaknya di bawah bukit. puncak Sikunir – jarak tempuh sekitar1km; waktu tempuh standar 15 menit ;waktu pendakian yang tepat sekitar pukul 04.30 WIB Pendakian menuju puncak Sikunir dilakukan saat pagi buta dan sangat gelap,meskipun sudah ada rute jalan setapak pendakiannya tetaplah berhati – hati . Pada saat mendaki dibutuhkan konsentrasi yang cukup baik ; karena di kiri – kanan  jalan setapak dan menanjak adalah lereng curam serta banyaknya batuan menjadikan rute ini licin karena embun/kabut.Bawalah  lampu senter untuk penerang jalan.

Sesampainya di puncak Sikunir carilah tempat yang tepat dan tunggulah beberapa saat sambil menikmati bekal makan dan minum yang dibawa.


Sekitar pukul 05.20 WIB – Freezing moment! Dingin dan gelap perlahan mulai berubah; udara mulai menghangat

Sedikit demi sedikit semburat  cahaya merah mulai tampak di ufuk timur.

Merambat naik menyapu awan warna gelap kelabu menjadi merah jingga.

Layar panorama kian mempesona bayangan hitam gunung Sindoro tampak  gagah mempesona,perlahan menyusul gunung Sumbing yang angker perkasa,



apabila pagi cerah tak berawan  dari puncak Sikunir ini tampak juga di kejauhan kubah Merapi yang miring – Merbabu dan pegunungan Ungaran indah bersalut awan.Amazing!







Karya Tuhan benar – benar dahsyat sempurna.






Dan ketika panorama Sunrise di Sikunir yang indah di depan mata,silakan nikmati sepuasnya dan jangan sia-sia moment langka ini, abadikan panorama dengan jepretan kamera anda.
Pendakian yang melelahkan menuju puncak Sikunir, terpuaskan dengan menyaksikan matahari terbit yang mempesona. 
Satu hal yang perlu kita ingat kondisi fisik dan mental harus benar - benar prima. Jangan sampai sakit dan turun bukit harus di tandu seperti ini...




Siapkan diri anda, silahkan datang dan buktikan keindahannya!







Kamis, 05 Juni 2014

ARUNG JERAM SERAYU 16 Km









Diantara olah raga petualangan seperti Mendaki Gunung (Mountaneering), Panjat Tebing (Rock Climbing), dan juga Penyelusuran Gua (Caving), Arung Jeram secara rata-rata dianggap lebih menantang, beresiko dan berbahaya. Hal ini karena Arung Jeram harus menghadapi rintangan alam yang nyata,derasnya arus sungai yang kadang tidak dapat diduga dan datangnya tiba-tiba.

Arung Jeram atau  White Water Rafting atau lebih akrabnya disebut Rafting  adalah kegiatan mengarungi sungai  dengan perahu karet untuk menikmati keindahan pemandangan alam flora dan faunanya dari sudut yang lain. Kegiatan arung jeram ini memadukan unsur olahraga(sport), rekreasi, petualangan (adventure), dan edukasi.


Olah raga ini dipelopori oleh Mayor John Wisley, seorang ilmuwan yang memimpin sebuah ekspedisi di sepanjang Sungai Colorado, pada tahun 1860-an.
Sedang di Indonesia olahraga sungai ini dimulai sekitar awal tahun 1970-an dengan istilah olah raga arus deras (ORAD). Dipelopori oleh  pecinta alam dari Bandung dan Jakarta.

Arung jeram ini termasuk jenis olah raga ekstrim dan penuh resiko (high risk sport) yang menuntut kekompakan regu dalam pelaksanaannya.Tak ada persyaratan khusus untuk mengikuti kegiatan ini, karena hampir semua orang dapat mencobanya. Mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa.


Setiap orang yang sehat, memahami teknis, dan mampu membaca medan dapat mencoba olah raga arung jeram. 

Persiapan fisik dan mental juga sangat diperlukan, karena kegiatan ini butuh keberanian dari diri kita yang ingin mencobanya. Bila anda ingin mencoba berarung jeram namun anda belum pernah melakukannya bisa didampingi oleh giude/ instruktur yang sudah profesional, yang akan memandu untuk menjaga kekompakan dan keselamatan kelompok kita supaya perahu karet yang anda tumpangi tidak terbawa arus deras sungai.
Arung jeram sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan ,kerja sama sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai.
Kegiatan ini akan menjadi lebih menarik ketika kelompok  kita berteriak bebas saat melewati ombak dan arus serta bebatuan yang begitu naik turun dalam lintasan yang dilalui
.
Manfaat kegiatan arung jeram:
1. menambah pengalaman wawasan baru bagi kita, 
2. sebagai obat dari kejenuhan kesibukan keseharian. 
3. merupakan sarana uji keberanian diri menghadapi tantangan. 
4. sebagai sarana melepaskan ketegangan dalam jiwa/stress.


Dalam ber-Arung Jeram keselamatan haruslah tetap menjadi pertimbangan utama. Arung Jeram  memiliki 2 macam bahaya utama, yaitu:
1.bahaya dari diri sendiri, termasuk persiapan dan perlengkapan (Subjective Danger)

2.bahaya dari alam atau sifat dari sungai yang diarungi (Objective Danger). 







PERALATAN WAJIB ARUNG JERAM

A.      Riverboats (Perahu karet) yang memiliki bagian-bagian pada perahu:Bow and Stern; Chamber atau biasa disebut tube;Floor;Thwart;Boat line (tali kapal);D-Ring; Handling Grip;Bilge Hole/self bailing; Valve



B. PFD (Personal Floating Device)/Life Jackets (Pelampung ) terbuat dari bahan polyfoam yang dibungkus dengan bahan kedap air yang berwarna terang;memiliki berbagai jenis ukuran serta memiliki daya apung tinggi  dihitung berdasarkan berat tubuh rata-rata saat berada di dalam air. Maka anda tidak perlu takut tenggelam saat berada di dalam air.



C. Paddle (Dayung) memiliki tiga bagian, yaitu: 1) Pegangan, berbentuk huruf “T”, biasa disebut “T grip” 2) Gagang, terbuat dari bahan alumunium 3) Blade/bilah, terbuat dari bahan fiber dilapisi serat karbon yang ringan dan kuat. Namun ada pula yang terbuat dari bahan campuran plastik.



D. Helm pilihlah helm yang sesuai dengan ukuran kepala. Pastikan tidak ada keretakan pada helm tersebut, serta semua tali dan strap masih dalam kondisi yang baik


CARA PEMAKAIAN PERALATAN ARUNG JERAM
A.      Cara Duduk Di Perahu, yaitu dengan menyamping. Peserta duduk pada sisi perahu (baik sisi kiri maupun sisi kanan); kaki dalam posisi kuda-kuda pada lantai perahu. Posisi kuda-kuda ini dimaksudkan sebagai pengatur keseimbangan badan selama anda mengikuti pengarungan. Saat duduk di perahu, perhatikan jangan sampai ada bagian tubuh anda yang terikat atau terlilit tali. Ini sangat berbahaya jika perahu mengalami flip atau terbalik.
Posisi duduk anda pun harus mudah untuk menggapai boat line. Bila boat line pada perahu anda terlihat kendur, beritahukan segera pada skipper untuk mengencangkan boat line tersebut agar tidak mengganggu selama pengarungan.
Aturlah jarak duduk anda dengan peserta yang lain agar tidak mengganggu pergerakan selama pengarungan, baik untuk mendayung maupun saat menjalankan instruksi moving position atau perpindahan.
B.      Cara pemakaian PFD/Pelampung:
Pilihlah PFD yang berwarna cerah. Pastikan PFD tersebut dalam kondisi baik dan ukurannya sesuai, serta strap yang ada dapat dipasang dan dilepas dengan mudah
C.      Cara memegang dayung:
Memegang dayung dalam kegiatan arung jeram mirip dengan cara memegang sapu. Yang membedakannya hanya pegangan pada bagian “T-Grip”.Bagian ini digenggam dengan empat jari pada bagian atas T horisontal (dayung dalam posisi berdiri dan bagian bilah berada dibawah), sementara jari jempol menjepit bagian T horisontal dari bagian bawah bawah.
D.      Cara memakai helm
 Pemakaian helm sama dengan pemakaian helm pada umumnya.Atur strap senyaman mungkin; jangan terlalu sempit atau terlalu longgar agar tidak mengganggu pandangan anda selama pengarungan.

II.                  KLASIFIKASI TINGKAT KESULITAN SUNGAI
A.      Kelas I, adalah easy. Aliran airnya cepat dengan riam kecil. Ada halangan di sana-sini, tapi pada prinsipnya mudah diarungi dengan sedikit latihan.
B.      Kelas II, novice. Ada sedikit riam serta lorong lebar dan lurus. Pada tempat-tempat tertentu diperlukan manuver, tapi riam kecil dan batuan mendongak dengan mudah dilalui oleh pendayung terlatih.
C.      Kelas III, intermediate. Aliran dengan riam sedang dan tidak beraturan yang mungkin sulit untuk dihindari. Cipratan air yang terjadi bisa membanjiri perahu. Berhubung harus melakukan manuver yang rumit dalam arus yang deras, perlu pengendalian kapal oleh
pendayung mumpuni. Gelombang besar dan hempasan jeram bisa muncul, tetapi bisa dihindari. Contoh kelas ini adalah Sungai Ayung di Bali dan Citarik di Sukabumi, Jawa Barat, meski ada yang menilainya masuk kelas III plus.
D.      Kelas IV, advanced. Beriam sangat cepat dengan hole dan bebatuan, tapi bisa diprediksi kelakuannya. Diperlukan pengendalian khusus terutama dalam pusaran air. Manuver yang dilakukan sangat cepat dan penumpang harus siap di bawah tekanan. Contoh untuk kelas ini adalah Sungai Sa'dang di Sulawesi Selatan.
E.       Kelas V, expert. Sungai ini memiliki riam panjang dan besar dengan gelombang serta hole yang tidak bisa dihindari. Sungai kelas ini sangat riskan untuk dibisniskan. "Kalau pun boleh, perlengkapannya harus benar-benar aman bagi penumpangnya," tambah Lody.
F.       Kelas VI, extreme. merupakan kelas tertinggi,. Sangat berbahaya dan tim penyelamat harus siap siaga. Kelas ini hanya khusus bagi pengarung jeram yang benar-benar pakar.


III.                PADDLE COMMAND (INSTRUKSI DALAM PENGARUNGAN)
Basic Paddle Technic, instruksi tentang teknik dasar mendayung, yaitu:
A.      Forward (Maju) Instruksi yang diberikan untuk dayungan maju.
B.      Backward (Mundur) Instruksi yang diberikan untuk dayungan mundur.
C.     Turn Left (Belok Kiri) Instruksi untuk membelokkan perahu ke arah kiri.
D.     Turn Right (Belok Kanan) Instruksi yang diberikan untuk membelokkan perahu ke arah kanan;
E.      Stop (Berhenti) Instruksi yang diberikan untuk menghentikan dayungan.
F.  Bomb (Masuk ke lantai perahu) Instruksi diberikan ketika ada riam curam.









IV.                SELF-RESCUE

Dalam kegiatan arung jeram, ketika mengarungi aliran sungai keselamatan setiap anggota kelompok harus dijaga,  namun dalam situasi kritis / berbahaya misalnya tiba - tiba arus sungai menjadi deras dan bila kita hendak menyelamatkan anggota kelompok lain kita sendiri dalam situasi bahaya maka keselamatan diri sendiri kadang menjadi utama..